Remote access adalah kemampuan komputer untuk mengendalikan host melalui internet dengan memanfaatkan port. Melalui remote access, kita tidak perlu terhubung secara fisik untuk mengendalikan sebuah host. Artinya dengan remote access, kita bisa melakukan maintenance, install program baru, hingga menjalankan program dari jarak jauh. Salah satu metode remote access yang sering digunakan adalah Telnet.
TELNET / Telecommunication Network
Telnet (Telecommunication Network) merupakan salah satu protokol remote access
yang berbasis teks melalui penggunaan virtual terminal. Telnet
menggunakan port 23 untuk mengakses host. Artinya, saat kita memberikan
perintah kepada host, plain text dari perintah kita akan dikirim ke host
dengan port 23 untuk menjalankan/mengeksekusi perintah tersebut. Nah,
di sinilah letak resiko menggunakan Telnet. Telnet mengirimkan perintah
berupa plain text kepada host yang riskan menimbulkan spoofing
(penyadapan) dari pihak ketiga. Maka seiring pengembangannya, Telnet
telah ditingkatkan levelnya ke dalam Secure Shell / SSH.
SSH / Secure Shell
SSH (Secure Shell) menggunakan port 22
untuk berkomunikasi dengan host. SSH sama halnya dengan Telnet. Di mana
SSH mengirimkan semua perintah kepada host. Namun, SSH akan mengenkripsi
terlebih dahulu perintah tersebut sehingga perintah yang dikirimkan
merupakan hasil enkripsi dari perintah asli. Baru kemudian setelah
perintah diterima oleh host, host akan dekripsi dulu perintah tersebut
sebelum dieksekusi. Metode ini sangat efektif untuk melindungi dari
serangan spoofing dari luar. Karena meskipun data tersebut dapat
disadap, yang terlihat hanyalah hasil enkripsi, bukan plain text dari
perintah yang dikirimkan.
Kesimpulan
SSH lebih aman digunakan untuk remote access karena perintah yang dikirimkan berupa hasil enkripsi. Sedangkan Telnet mengirimkan perintah berupa plain text yang rawan serangan spoofing. Anda punya pertimbangan lain? Mari bagikan di komentarsumber : http://www.jagoanhosting.com
0 comments:
Post a Comment